* sila mainkan lagu ini ketika membaca...
Saban hari aku memerhatikan gerak- geri manusia. meneliti setiap garis di wajah . merenung ke anak mata, cuba mentafsir segenap rasa.
Aku bukan ahi nujum, jauh sekali si tukang tilik, apatah lagi mempunyai kuasa dalaman yang istimewa. tapi dari raut wajah itu, tergambar seribu satu rasa yang sukar diterjemahkan.
Aku mencuri pandang lagi ke arahmu,Karma. Ah, wajah itu, dirundung rasa mendung tetapi sedaya upaya kau cuba tutupi dengan deretan gigimu yang comel.
Aku tahu apa yang bermain dibenakmu. Aku tahu kau sembunyikan sesuatu. Tetapi, untuk bertanyakan itu padamu, aku tak mampu. nanti kau dan aku sama-sama ditenggelami manik jernih.
Tak apalah Karma, aku hanya mampu merenungmu dari jauh. Aku harap kau tidak akan terus bersenandung dibawah sendu. Kau masih punya aku, dan mereka yang masih lagi menyayangimu. Usah biar kolam matamu basah lagi. Jangan rembeskan mutiara jernih lagi.
Ingin sekali aku nyanyikan lagu ini padamu. aku yang menciptanya saat melihat kearahmu.
LANGIT CERAH BERLATAR MENTARI
AWAN MENDUNG BERLALU PERGI
SEPERTI JUGA HATIMU INI
KADANG KELAM KADANG DISINARI...
PINTAKU OH KEPADAMU
CERIALAH,CERIA SELALU
JANGAN TUTUP LESUNG PIPITMU
JANGAN TUTUP KECOMELANMU....
OH,,
AKU DISINI MENDENGAR LUAHAN HATI
CERITAKAN SEGALANYA PADAKU KASIH
KU TETAP SETIA BERADA DISAMPINGMU
MENJADI PENGGALAS BAHU UNTUKMU...
LUAHKAN SEGALANYA PADAKU TEMAN
AKU DISINI MENDENGARKAN SUARAMU
AKU KAN SETIA MENEMANI HARIMU
TEMPUHI SEGALANYA BERSAMAKU..
TEMPUHI SEGALANYA BERSAMAKU....
Ku tujukan khas untuk sahabatku,Karma.
semoga berbahagia selalu...
No comments:
Post a Comment